Bagikan
NU Care Lazisnu Mukomuko Adakan Diklat Peningkatan Kapasitan SDM UPZISNU Dan JPZISNU
By Admin LazisNU | 09/09/2021 - 01:40 WIB“Jika mudah, lancar tanpa ada halangan apapun, itu namanya bukan perjuangan, jika kita mengabdi di Lazisnu kadang merasa jenuh, lelah, merasa tidak ada kemajuan, hanya begitu-begitu saja, atau dalam istilah sekarang oleng, itu perasaan dan pikiran yang wajar. Yang penting terus bertahan, dijalani dan berusaha, namanya juga perjuangan,”
Demikian yang disampaikan Ketua NU Care Lazisnu Kabupaten Mukomuko, Wahid Nurshodiq, saat mengisi kegiatan Diklat Peningkatan Kapasitas SDM Unit Pengumpul Zakat Infak dan Sedekah Nahdalatul Ulama (UPZISNU) dan Jaringan Pengumpul Infak dan sedekah Nahdlatul Ulama (JPZISNU), Minggu (4/9) di Sekretariat UPZISNU Kecamatan Sungai Rumbai.
Jika merunut pada awal mula saat Lazisnu dirintis, tambah Wahid, saat itu hanya beberapa gelintir orang yang siap berjuang dengan modal dana pribadi, nekat membeli kaleng untuk didistribusikan kepada warga NU, melakukan sosialisasi ke beberapa masjid dan jama’ah pengajian. Dengan berbagai tanggapan baik positif maupun negatif, akhrinya pelan-pelan mulai mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
“jika dibandingkan dengan perjuangan para pendiri NU, yang kita alami saat ini belum ada apa-apanya. Para pejuang NU terdahulu itu tantangannya lebih berat, tapi beliau-beliau kuat dan sabar, sehingga NU jadi besar dan mendunia. Makanya kita harus tetap semangat, ayo OTW Maju,” ucap Wahid memberikan motivasi kepada seluruh Upzisnu dan Jpzisnu.
Lebih lanjut Wahid memberikan trik agar semangat mengabdi di Lazisnu tetap terjaga, menurutnya harus diawali dengan niat yang kuat, niat mengabdi kepada NU, mengabdi kepada para alim ulama, mengabdi kepada pendiri NU. Dengan harapan mendapatkan barokah dari para alim ulama dan diakui sebagai santri Syeikh Hasyim Asy’ari.
“Pada dasarkan NU tidak butuh kita, tanpa adanya kita ini NU tetap besar, NU tetap disegani, justru sebaliknya kita yang butuh NU, melalui NU Care Lazisnu ini mari kita mengabdi, Melalui Lazisnu kita niatkan menginfakan waktu, tenaga dan pikiran. Bagi yang memiliki materi, menginfakan hartanya. Karena yakinlah bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan-kebaikan yang jauh lebih baik, bahkan diluar dugaan yang kita bayangkan,” ungkapnya.
Selain dengan niat, agar perjuangan dan pengabdian di Lazisnu membawa pada kemajuan dan keberkahan baik untuk organisasi maupun personal menurutnya dalam setiap langkah juga harus disertai doa. Mengamalkan do’a-do’a yang telah diijazahkan oleh para kiyai kepada kita, atau doa sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
Kegiatan Diklat ini menurut Sekretaris NU Care Lazisnu Mukomuko, Muhammad Riyadi juga akan diadakan di beberapa kecamatan lainnya. Tujuanya, selain sebagai ajang silaturohim, juga sebagai wahana tukar pendapat dan pengalaman agar saling mendukung dan memberikan motivasi.
Mustopa, SHI