“Sebuah pelayanan membutuhkan komitmen, harus siap dalam keadaan sesulit apapun, apalagi yang menyangkut dengan pelayanan umat. Tidak boleh banyak alasan atau mengeluh.”

Demikian dikatakan Driver Ambulan Lazisnu, Fathur Rohman, Rabu (20/1), saat diwawancarai disela kesibukanya menghitung hasil pengumpulan koin NU dari beberapa JPZISNU.

Menurutnya menjadi sopir ambulan Lazisnu merupakan panggilan jiwa untuk mengabdi demi masyarakat. Selain itu juga dibutuhkan nyali besar, apalagi saat menjemput atau mengantar jenazah pada malam hari.

“jika menuruti perasaan sebagai manusia biasa tentunya ada rasa takut, tetapi karena panggilan dari sebuah pengabdian saya beranikan diri, berharap mendapatkan kebaikan dan keberkahan,” Harap Fathur Rohman.

Lebih lanjut ia menceritakan suka dukanya selama menjadi sopir ambulan. Menurutnya sukanya dapat mengenal banyak orang bahkan menjadi seperti saudara dan bisa mengabdi kepada masyarakat yang tentunya ada kebanggaan tersendiri.

“sedangkan dukanya ya ada aja, terkadang menjemput atau antar pasien yang lokasinya jauh dengan jalan yang jelek. Kalau sedang antar ke rumah sakit juga terkadang menunggu lama. Tapi yaitu semua harus dihadapi dengan sabar,” jelasnya.

Terkait operasional selama membawa ambulan menurt fat semuanya ditanggung oleh Lazisnu. Saat akan jemput atau antar pasien selalu diberi surat tugas dan biaya operasional perjalanan. Agar tertib administrasi saat melaksanakan tugas menurutnya selalu ada pendamping untuk mencatat pengeluaran, sekaligus untuk menemani saat perjalanan.

(Mustopa, shi)