Bukan kali pertama kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh Ternak liar yang tiba-tiba melintas di jalan raya, kali ini menimpa armada ambulance Lazisnu Mukomuko. Jum’at (12/04) sekitar pukul 21.55 WIB tepatnya di Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko, Armada Ambulance yang sedang membawa pasien menuju RSUD Mukomumuko menabrak seekor Kerbau, sehingga mengakibatkan armada Rusak berat bagian depan.

Kasdik selaku Driver ambulance Lazisnu menceritakan kronologis kejadian tersebut, menurutnya sekitar pukul 20.50 WIB membawa pasien atas nama Dede dengan kondisi kritis dari Desa Suka Maju Kecamatan Penarik menuju RSUD Mukomuko. Dari Rumah pasien sampai lewat pantai abrasi kondisi masih terkendali, namun saat melewati pos pengamanan pantai pandan wangi sekitar 100 meter menurut kasdik tiba-tiba satu ekor Kerbau melintas dari arah kiri, karena kecepatan ambulance, jarak yang sudah dekat dan kondisi mendadak, sehingga armada ambulance menabrak kerbai tersebut.

“Kejadiannya sangat cepat, kondisi gelap, dan mendadak saya spontan banting stir ke kanan untuk menghindar, tapi karena jarak yang sudah dekat, jadi tidak dapat dihindari, sehingga bagian kiri ambulance menabrak kerbau tersebut, tanduknya sampai kena kaca depan,” jelas kasdik

Akibat kejadian tersebut kondisi ambulance yang merupakan Ambulance Ranting Upzisnu Desa Lubuk Mukti mengalami rusak berat, bagian depan sebelah kiri lampu utama, lampu sent pecah, body-nya penyok dan kaca utama depan juga pecah.

“Walau dalam kondisi armada rusak, karena membawa pasien kritis, dengan dibantu oleh rekan-rekan relawan, saya tetap lanjut antar pasien ke RSUD Mukomuko,” kata Kasdik.

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) PCNU Mukomuko, Wachid Nur Sodik sebagai Managemen Pengelola layanan Ambulance Lazisnu sangat menyangkan dengan ternak liar yang sudah kerap mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, apalagi saat ini menimpa Armada Ambulance yang sedang membawa pasien dengan kondisi kritis.

“Sepengetahuan saya terkait Hewan Ternak sudah diatur dalam Perda (Peraturan Daerah), namun kenapa masih saja ternak berkeliaran, semestinya dipatuhi dan bagi yang melanggar ada sanksi, karena sangat merugikan orang lain, apalagi di jalan raya yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas,” kata wachid.

Lebih lanjut, Wachid mengharapkan adanya pemberlakuan secara tegas terkait Perda Hewan Ternak agar kejadian serupa tidak terulang. Menurutnya, walau Ternak itu bukan penyebab satu-satunya kecelakaan, namum menjadi salah satu penyebab adanya kecelakaan lalu lintas.

MUSTOPA SHI